Analisis Stok Jual Produk Komoditi Perikanan di Desa Maesan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri


 Analisis Stok Ikan Selama 10 Hari

Ikan merupakan salah satu komoditi untuk konsumsi yang paling besar di Indonesia. Potensi sumberdaya perikanan di Indonesia cukup besar, baik sumberdaya perikanan tangkap maupun budidaya. Sumberdaya perikanan tersebut merupakan salah satu aset nasional yang harus  dikelola  dengan  baik.  Indonesia  memiliki  pulau  –  pulau  yang  mendukung  dalam kegiatan  budidaya  perikanan  .Adapun  potensi  pengembangan  budidaya  perikanan diantaranya Potensi  budidaya  dengan  tujuan  komersil,  potensi  budidaya  dengan  tujuan konservasi, potensi  penerapan  penyimpanan  pelasma nutfah,  potensi sumber  pakan alami, dan potensi penggunaan teknologi dalam mendukung budidaya perikanan. Dengan besarnya potensi yang dimiliki tersebut diharapkan dapat memberikan hasil budidaya yang maksimal. Perikanan budidaya masih menjadi tumpuan produksi kelautan dan perikanan Indonesia. Potensi lahan yang dimiliki masih sangat besar untuk dapat dikembangkan yang meliputi tambak, kolam, perairan umum, sawah, dan laut. Perpaduan antara potensi yang ada dengan ketersediaan teknologi yang prospektif tentunya dapat menunjang peningkatan produksi. Peningkatan aktivitas perikanan budidaya belakangan ini menjadi perhatian berbagai pihak khususnya masalah dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan perairan. Fenomena pedagang ikan eceran merupakan strategi pemasaran dalam perdagangan ikan khuusnya di pasar pajak ikan. Ikan yang dibeli pada pedagang pengumpul (muge) atau pada pedagang pengumpul (Toke Ikan) atau pada petani tambak penghasil ikan, guna untuk menampung stok ikan di pasar ikan untuk dijual eceran kepada masyarakat konsumen. Penjualan ikan di Pajak Ikan yang masih pasar tradisonal dengan harga yang sangat bersaing antara pengecer ikan lainnya, sehingga pada saat ikan membludak sering pedagang ikan eceran ini mengalami kerugian.

Pasar diartikan sebagai suatu lahan pada lokasi yang ditentukan oleh Kepala Daerah tanpa atau dengan bangunan dalam batas-batas tertentu dan dipergunakan para penjual dan pembeli untuk tempat berjual beli dan atau melakukan pekerjaan jasa secara langsung dan atau secara tidak langsung dalam suatu sistem pengelolaan baik oleh pemerintahan daerah maupun pihak ketiga dan kerjasama antara keduanya. Dalam perda ini juga menetapkan adanya dua macam pasar yaitu pasar tradisional yaitu pasar yang kegiatan para penjual dan pembelinya dilakukan secara langsung dalam bentuk eceran dalam waktu sementara atau tetap dengan tingkat pelayanan terbatas. Pasar Modern yaitu pasar yang kegiatan para penjual dan pembelinya dilakukan secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk eceran dan grosir dalam waktu tetap dengan tingkat pelayanan yang lebih luas.

Pada kenyataannya, masih belum banyak dijumpai segala jenis ikan pada setiap daerah, misalnya daerah saya, yakni Desa Maesan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, yang lokasinya jauh dari pesisir dan laut, menyebabkan ketidak terjangkauan stok ikan yang melimpah. Oleh karena itu, peran para penjual ikan sangat penting bagi tercukupinya kebutuhan ikan konsumsi di daerah saya. Pada tanggal 1 Mei 2021 saya memulai penelitian dengan metode wawancara kepada salah satu penjual ikan di desa saya, bernama Ibu Dewi Muyasaroh. Ibu Dewi sudah bertahun-tahun berjualan ikan, dan saat ini ada sekitar 13 jenis produk perikanan, yaitu ikan Patin, ikan Lele, ikan Gurame, ikan Nila, ikan Bandeng, ikan Panjo, ikan Tongkol, ikan Salem, ikan Teropong, Udang, ikan Wader, ikan Bader, dan ikan Benggol. Jenis-jenis ikan tersebut didapatkan dari budidaya sendiri dan mengambil dari laut Pacitan, Prigi, dan Lamongan. Situasi genting seperti pandemic Covid-19 menurut narasumber sudah dapat diatasi dengan adaptasi, sehingga harga dan stok ikan tidak mengalami fluktuasi yang begitu ekstrem. Namun harga dan permintaan bertambah dalam kurun waktu sebulan terakhir dikarenakan memasuki bulan Ramadhan.

Data Hasil Analisis Stok Ikan

1. Stok Ikan Patin

Ikan Patin

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

2

5/2/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

3

5/3/2021

40

Milik Sendiri

Setiap Hari

4

5/4/2021

38

Milik Sendiri

Setiap Hari

5

5/5/2021

34

Milik Sendiri

Setiap Hari

6

5/6/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

7

5/7/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

8

5/8/2021

40

Milik Sendiri

Setiap Hari

9

5/9/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

10

5/10/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Patin tidak stabil. Menunjukkan jumlah stok jual dengan fluktuasi yang meningkat tajam pada hari ke 3 yaitu 40 kg, padahal hari sebelumnya jumlah stok hanya 35. Hal ini juga terjadi pada hari ke 7-8. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 40 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 35 kg sebanyak 6 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 36.2 kg.

2. Stok Ikan Lele

Ikan Lele

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

40

Milik Sendiri

Setiap Hari

2

5/2/2021

45

Milik Sendiri

Setiap Hari

3

5/3/2021

45

Milik Sendiri

Setiap Hari

4

5/4/2021

40

Milik Sendiri

Setiap Hari

5

5/5/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

6

5/6/2021

45

Milik Sendiri

Setiap Hari

7

5/7/2021

40

Milik Sendiri

Setiap Hari

8

5/8/2021

45

Milik Sendiri

Setiap Hari

9

5/9/2021

45

Milik Sendiri

Setiap Hari

10

5/10/2021

40

Milik Sendiri

Setiap Hari


Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Lele cenderung stabil karena rentang stoknya selalu pada kelipatan 5 dari 35 kg hinga 45 kg. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Lele sendiri adalah ikan yang paling dicari oleh pembeli, karena harga yang lumayan murah dan mudah didapatkan. Jumlah stok yang paling banyak adalah 45 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 45 kg sebanyak 5 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 42 kg.

3. Stok Ikan Gurame

Ikan Gurame

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

30

Milik Sendiri

Setiap Hari

2

5/2/2021

30

Milik Sendiri

Setiap Hari

3

5/3/2021

32

Milik Sendiri

Setiap Hari

4

5/4/2021

32

Milik Sendiri

Setiap Hari

5

5/5/2021

33

Milik Sendiri

Setiap Hari

6

5/6/2021

30

Milik Sendiri

Setiap Hari

7

5/7/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

8

5/8/2021

30

Milik Sendiri

Setiap Hari

9

5/9/2021

35

Milik Sendiri

Setiap Hari

10

5/10/2021

30

Milik Sendiri

Setiap Hari

Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Gurame tidak stabil. Menunjukkan jumlah stok jual dengan fluktuasi yang terus menerus dengan jumlah setok yang sama sejak hari ke-6 hingga hari ke-10, yakni pada stok 30 dan 35 kg. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 35 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 30 kg sebanyak 5 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 31.7 kg.

4. Stok Ikan Nila

Ikan Nila

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

20

Lamongan

2 Hari Sekali

2

5/2/2021

20

Lamongan

2 Hari Sekali

3

5/3/2021

25

Lamongan

2 Hari Sekali

4

5/4/2021

20

Lamongan

2 Hari Sekali

5

5/5/2021

16

Lamongan

2 Hari Sekali

6

5/6/2021

18

Lamongan

2 Hari Sekali

7

5/7/2021

20

Lamongan

2 Hari Sekali

8

5/8/2021

20

Lamongan

2 Hari Sekali

9

5/9/2021

25

Lamongan

2 Hari Sekali

10

5/10/2021

25

Lamongan

2 Hari Sekali



Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Nila tidak stabil. Menunjukkan jumlah stok jual dengan fluktuasi yang meningkat tajam pada hari ke 3 yaitu 25 kg, padahal hari sebelumnya jumlah stok hanya 20. Hal ini juga terjadi pada hari ke 4 dengan stok 20 kg menjadi hanya 16 kg di hari berikutnya yaitu hari ke 5. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 25 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 20 kg sebanyak 5 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 20.9 kg.

5. Stok Ikan Bandeng

Ikan Bandeng

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

15

Lamongan

2 Hari Sekali

2

5/2/2021

15

Lamongan

2 Hari Sekali

3

5/3/2021

17

Lamongan

2 Hari Sekali

4

5/4/2021

20

Lamongan

2 Hari Sekali

5

5/5/2021

15

Lamongan

2 Hari Sekali

6

5/6/2021

15

Lamongan

2 Hari Sekali

7

5/7/2021

17

Lamongan

2 Hari Sekali

8

5/8/2021

20

Lamongan

2 Hari Sekali

9

5/9/2021

15

Lamongan

2 Hari Sekali

10

5/10/2021

14

Lamongan

2 Hari Sekali


Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Bandeng mengalami fluktuasi atau naik turunnya stok cenderung memiliki selisih yang sedikit. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 20 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 15 kg sebanyak 5 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 16.3 kg.

6. Stok Ikan Panjo

Ikan Panjo

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

2

5/2/2021

13

Lamongan

2 Hari Sekali

3

5/3/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

4

5/4/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

5

5/5/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

6

5/6/2021

14

Lamongan

2 Hari Sekali

7

5/7/2021

10

Lamongan

2 Hari Sekali

8

5/8/2021

9

Lamongan

2 Hari Sekali

9

5/9/2021

10

Lamongan

2 Hari Sekali

10

5/10/2021

9

Lamongan

2 Hari Sekali



Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Panjo tidak stabil namun memiliki selisih penjualan stok yang tidak banyak. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 14 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 12 kg sebanyak 4 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 11.3 kg.

7. Stok Ikan Tongkol

Ikan Tongkol

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

2

5/2/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

3

5/3/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

4

5/4/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

5

5/5/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

6

5/6/2021

14

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

7

5/7/2021

13

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

8

5/8/2021

14

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

9

5/9/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

10

5/10/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari



Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Tongkol yang cenderung stabil. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 15 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 15 kg sebanyak 6 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 14.3 kg.

8. Stok Ikan Salem

Ikan Salem

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

2

5/2/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

3

5/3/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

4

5/4/2021

14

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

5

5/5/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

6

5/6/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

7

5/7/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

8

5/8/2021

11

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

9

5/9/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

10

5/10/2021

10

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari



Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Salem yang cenderung stabil. Jumlah stok 12 kg bertahan hingga 3 hari pada hari ke 1-3, kemudian pada hari ke 5-7 kembali ke 12 kg lagi. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 14 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 12 kg sebanyak 7 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 11.9 kg.

9. Stok Ikan Teropong

Ikan Teropong

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

2

5/2/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

3

5/3/2021

14

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

4

5/4/2021

13

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

5

5/5/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

6

5/6/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

7

5/7/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

8

5/8/2021

14

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

9

5/9/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

10

5/10/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari


Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Teropong tidak stabil namun dengan selisih jumlah stok yang tidak banyak dengan rentang 12-15 kg saja. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 15 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 12 sebanyak 4 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 13.4 kg.

10. Stok Udang

Udang

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

10

Lamongan

2 Hari Sekali

2

5/2/2021

8

Lamongan

2 Hari Sekali

3

5/3/2021

7

Lamongan

2 Hari Sekali

4

5/4/2021

9

Lamongan

2 Hari Sekali

5

5/5/2021

9

Lamongan

2 Hari Sekali

6

5/6/2021

9

Lamongan

2 Hari Sekali

7

5/7/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

8

5/8/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

9

5/9/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

10

5/10/2021

11

Lamongan

2 Hari Sekali



Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Udang tidak stabil. Dapat dilihat bahwa rata-rata stok udang adalah yang paling kecil dari seluruh komoditas, hal ini disebabkan karena udang yang memiliki harga mahal, sehingga tidak banyak orang mau membelinya. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 12 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 9 dan 12 kg yaitu masing-masing sebanyak 3 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 9.9 kg.

11. Stok Ikan Bader

Ikan Bader

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

2

5/2/2021

10

Lamongan

2 Hari Sekali

3

5/3/2021

11

Lamongan

2 Hari Sekali

4

5/4/2021

11

Lamongan

2 Hari Sekali

5

5/5/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

6

5/6/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

7

5/7/2021

10

Lamongan

2 Hari Sekali

8

5/8/2021

10

Lamongan

2 Hari Sekali

9

5/9/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

10

5/10/2021

8

Lamongan

2 Hari Sekali


Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Bader cenderung stabil hingga hari ke-10 mengalami penurunan. Menunjukkan jumlah stok jual dengan fluktuasi yang menurun pada hari ke 10 yaitu 8 kg, padahal hari sebelumnya jumlah stok hingga 12 kg. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya.. Jumlah stok yang paling banyak adalah 12 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 12 kg sebanyak 4 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 10.8 kg.

12. Stok Ikan Wader

Ikan Wader

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

2

5/2/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

3

5/3/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

4

5/4/2021

13

Lamongan

2 Hari Sekali

5

5/5/2021

14

Lamongan

2 Hari Sekali

6

5/6/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

7

5/7/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

8

5/8/2021

13

Lamongan

2 Hari Sekali

9

5/9/2021

12

Lamongan

2 Hari Sekali

10

5/10/2021

14

Lamongan

2 Hari Sekali



Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Wader cenderung stabil, namun rentangnya hanya dari 11-14 kg. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 14 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 12 kg sebanyak 5 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 12.5 kg.

13. Stok Ikan Benggol

Ikan Benggol

No

Tanggal

Stok Ikan (kg)

Asal

Waktu Pengiriman

1

5/1/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

2

5/2/2021

17

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

3

5/3/2021

14

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

4

5/4/2021

12

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

5

5/5/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

6

5/6/2021

14

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

7

5/7/2021

16

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

8

5/8/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

9

5/9/2021

15

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

10

5/10/2021

13

Prigi dan Pacitan

Setiap Hari

Dari table dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam 10 hari stok jual rata-rata komoditas ikan Benggol tidak stabil, namun fluktuasi tidak besar. Perubahan jumlah stok dapat diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, , begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Jumlah stok yang paling banyak adalah 17 kg, jumlah stok yang paling sering adalah 15 kg sebanyak 4 kali, dengan rata-rata selama sepuluh hari adalah 14.6 kg.

Kesimpulan

  

Ikan merupakan salah satu komoditi untuk konsumsi yang paling besar di Indonesia. Potensi sumberdaya perikanan di Indonesia cukup besar, baik sumberdaya perikanan tangkap maupun budidaya. Sumberdaya perikanan tersebut merupakan salah satu aset nasional yang harus  dikelola  dengan  baik.  Indonesia  memiliki  pulau  –  pulau  yang  mendukung  dalam kegiatan  budidaya  perikanan  .Adapun  potensi  pengembangan  budidaya  perikanan diantaranya Potensi  budidaya  dengan  tujuan  komersil,  potensi  budidaya  dengan  tujuan konservasi, potensi  penerapan  penyimpanan  pelasma nutfah,  potensi sumber  pakan alami, dan potensi penggunaan teknologi dalam mendukung budidaya perikanan. Dengan besarnya potensi yang dimiliki tersebut diharapkan dapat memberikan hasil budidaya yang maksimal. 

Berdasarkan hasil analisis stok ikan diperoleh grafik seperti diatas,beberapa komoditas mengalami ketidakstabilan jumlah stok, baik penurunan ataupun peningkatan jumlah stok komoditas yang diakibatkan oleh jumlah permintaan yang juga semakin banyak, akhirnya penjual menambah jumlah stok jual ikannya, , begitu pula sebaliknya, apabila pada hari sebelumnya permintaan cenderung sedikit (tidak laku), maka penjual akan mengurangi stok ikannya. Setiap jenis produk perikanan memiliki pemenuhan jumlah setok yang berbeda, tergantung dari permintaan konsumen dan kemampuan penjual melakukan pengiriman. Stok ikan air tawar yang dapat dibudidayan cenderung lebih tinggi daripada stok ikan yang diambil dari luar daerah. 




Comments