Artificial Intelligence



Apa itu AI?

Artificial intelligence (AI) adalah kecerdasan buatan dari cabang ilmu yang ada di bidang komputer, yang isi di dalamnya lebih menekankan pola pikir dan bekerja pada manusia, pengembangan dalam hal intellejen mesin, dan lain sebagainya.

Contoh penerapannya yaitu seperti pemecahan suatu masalah, pengenalan suara, dll. Kecerdasasan buatan ini kini telah menjadi perbincangan atau pembahasan menarik, yang juga banyak dibahas oleh orang-orang yang ahli dalam bidang bisnis serta teknologi. 

Artificial Intelligence disinyalir akan menjadi masa depan berbagai macam industri, salah satunya adalah industri perikanan.

Berbagai negara juga sudah mengimplementasikan Big Data yang diatur oleh Artificial Intelligence untuk menghitung jumlah hasil penangkapan secara otomatis.

Di Indonesia, pengunaan sistem kecerdasan buatan di industri perikanan kurang mendapatkan perhatian. Namun dalam skala kecil, kecerdasan buatan telah digunakan pembudidaya. Seperti sistem otomatisasi pengaturan pakan ikan atau penggunaan akustik untuk mengestimasi populasi serta densitas ikan.

Dan Artificial Intelligence akan menjadi era baru dalam dunia industri perikanan.

Seiring berkembangnya teknologi, maka kecerdasan buatan akan semakin berkembang juga, terutama dalam bidang perikanan. Seperti:

1. Robot Penjaga Ikan

Meskipun dianggap sebagai alternatif berkelanjutan untuk penangkapan ikan liar, ikan yang dibudidayakan bukannya tanpa keprihatinan keberlanjutan mereka sendiri. Tambak ikan seringkali merupakan kondisi sempit yang dapat memperburuk masalah seperti penyakit dan parasit, yang mengarah pada hasil yang lebih rendah dan biaya produksi yang lebih tinggi. Sebuah perusahaan luar biasa yang menggunakan teknologi ini untuk secara aktif memilah ikan yang sakit atau terluka serta yang siap untuk diproses adalah Cermaq. 
Masa depan budidaya ikan bisa sangat baik terletak di kandang robot roaming raksasa yang otonom, yang disebut aquapoda, seperti SeaStation oleh InnovaSea. Sementara kandang yang mengesankan ini mungkin tampak mahal bila dibandingkan dengan biaya budidaya lainnya, teknologi ini cenderung membuktikan efisiensinya terhadap peternakan ikan yang diam, terutama karena permintaan protein dari sumber ikan meningkat.

Aquapod adalah peternakan ikan terapung bebas yang dapat menampung beberapa ratus ribu ikan. Jika aquapoda menumbuhkan ikan di laut terbuka, apa yang terjadi ketika perbaikan diperlukan? Perusahaan Norwegia SINTEF sedang mengembangkan robot bawah laut yang akan dapat memeriksa dan memperbaiki jaring-jaring ini, menyediakan cara yang lebih aman dan lebih hemat biaya untuk mengelola operasi.

2. pencetakan 3D

dalam akuakultur adalah robot ikan yang dicetak oleh MIT yang hampir sempurna meniru gerakan dan gerakan ikan yang sebenarnya. Teknologi seperti ini dapat memungkinkan peluang untuk mempelajari lebih lanjut dan memahami lingkungan alami dari spesies yang terkait dengan aqua. Pemahaman yang lebih baik tentang ikan di lingkungan alami mereka dapat membantu meningkatkan kondisi kesejahteraan dan memberikan pengalaman yang lebih alami untuk ikan yang digunakan dalam produksi.

3. Drone selam

Perusahaan seperti Apium Swarm Robotics menggunakan drone secara massal untuk mensurvei lautan dan memberikan analisis melalui penggunaan teknologi sensor. Blueye Pioneer menawarkan streaming video langsung eksplorasi bawah laut melalui penggunaan aplikasi Blueye di smartphone, tablet, atau dengan kacamata. Perusahaan seperti SeaDrone, Aquabotix, PowerRay, dan OpenROV membuat drone yang terjangkau untuk eksplorasi bawah laut baik yang bersifat profesional maupun pribadi.

4. Sensor Akuakultur

Banyak drone dan robot yang disebutkan di atas menggunakan sensor untuk menavigasi di bawah air dan mengumpulkan data seperti pH air, salinitas, kadar oksigen, kekeruhan dan polutan.

Dari salmon ke tiram, biosensor seperti yang dibuat oleh Sense-T membantu menciptakan efisiensi dalam industri melalui analisis kadar oksigen dan suhu air; bahkan detak jantung dan metabolisme dapat diukur! Tambak udang di India menggunakan Sensorex untuk memantau kadar oksigen terlarut dan menyeimbangkan pH untuk menciptakan suasana yang ideal untuk meningkatkan efisiensi dan hasil udang.

Salah satu teknologi paling keren adalah eFishery, yang menggunakan sensor untuk mendeteksi tingkat kelaparan ikan dan memberi makan mereka sesuai. Ini dapat digunakan di peternakan ukuran apa pun dan dapat mengurangi biaya pakan hingga 21 persen.

 


Comments